EL-VOICE.COM, BELU- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) bersama Forum Solidaritas Masyarakat Peduli Keadilan(FSMPK) Kabupaten Belu menggelar demonstrasi, Rabu 8 Juni 2022.
Demonstrasi yang digelar di depan Kantor DPRD Belu itu bertujuan untuk mendesak Pemerintah kabupaten Belu, untuk segera mencabut Surat Keputusan (SK) pengangkatan Tenaga Kontrak Daerah (Tekoda) pemerintah, yang di nilai ada kejanggalan.
Dalam demonstrasi itu, para pendemo juga membawa keranda mayat (Peti mati) yang diusung di depan barisan.
“Peti mati ini kami bawah untuk Bupati Belu. Kami mau menunjukkan kepada dia yang terhormat agar dia sadar bahwa hati nuraninya sebagai seorang pemimpin sudah mati, begitu pun dengan keadilan di daerah ini,” ungkap Ino Tes Loro
Selain Ino, Heni Mali, salah satu orator dalam aksi tersebut mengatakan bahwa mereka akan tetap berdiri dan bersuara untuk meminta keadilan dan juga meminta penjelasan dari Bupati Belu terkait dengan mekanisme dan kategori perekrutan tenaga kontrak Daerah.
“Kami akan terus menggelar aksi, bahkan tidur di kantor DPR belu untuk menunggu Bupati Belu guna mempertanyakan persoalan yang ada di dalam proses perekrutan tenaga kontrak Daerah ”ujarnya
Heni mewakili para pendemo lainnya mengaku kesal karena menurut mereka ada begitu banyak kejanggalan yang ditemukan dalam proses perekrutan hingga sampai pada pengumuman seleksi tersebut.
Dalam demonstrasi itu, para pendemo juga membawa sejumlah baliho bertuliskan: KEBIJAKAN TAK SEJALAN DENGAN VISI-MISI, BUPATI BELU MATIKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SENDIRI.
Selain baliho mereka juga membawa lilin merah yang kemudian dinyalakan di samping peti mati di depan Gedung DPRD Kabupaten Belu. (EL)