Aniaya Janerius dan Rusak Mobil Aloysius, Fransiskus Xaverius Bau Dilaporkan Ke Polisi

  • Bagikan

EL-VOICE.COM, BELU- Fransiskus Xaverius Bau, dilaporkan ke Polsek Tasifeto Barat, pada Rabu, 18 Mei 2022.

Fransiskus dilaporkan atas dugaan tindakan penganiayaan yang dilakukannya terhadap Januarius Tapoin dan juga pengerusakan mobil Dum Truk milik Aloysius Suri.

Kasat Reskrim Polsek Tasifeto Barat saat dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut. “Benar! Mereka (Janerius dan Aloysius) pada Rabu, 19 Mei 2022 telah mendatangi Polsek Tasifeto Barat. Mereka melaporkan saudara Frans Bau.”

Diketahui, kronologis persoalan menurut Janerius dikisahkan bahwa, kejadian itu bertempat di Desa FohoEka, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), bermula dari dirinya yang berprofesi sebagai sopir Dum Truk milik Aloysius Suri memuat batu dari kali menuju lokasi proyek penahan jalan, pada jalan Sabuk Merah di depan Gereja baru Paroki Laktutus.

Baca Juga:  Sembilan OKP Ikuti Kegiatan Talk Show Pemuda, Bicara Kemerdekaan

Namun apa yang merasuki pikiran Fransiskus yang saat itu berada di lokasi untuk mengawasi pengerjaan proyek tersebut. Kepala proyek itu kemudian menghampiri salah satu mobil yang dikendarai oleh Aprianus dengan menggenggam sebuah batu di tangannya.

Aprianus yang saat itu mengetahui hal tersebut langsung menghindar dan berlari menjauhi Fransiskus.

Karena tidak mendapatkan Aprianus, Fransiskus langsung menuju Janerius yang saat itu sedang mengendarai mobil. Ia kemudian langsung menyuruh Janerius mematikan mesin mobilnya, dan mengambil kunci kontak sembari dilemparkan kunci itu ketanah kemudian diinjak-injak kunci itu.

Merasa tidak puas dengan menginjak kunci itu, ia kemudian menuju memukul Janerius serta melarangnya untuk tidak lagi menurunkan batu di lokasi proyek dan juga tidak lagi pengambilan batu di kali Babulu yang terletak di batas antara Kabupaten Belu dan Malaka. Selain memukul Janerius, Fransiskus kemudian menumbuk pintu mobil.

Baca Juga:  Sosialisasi Sadar Wisata Bangkitkan Motivasi Warga Desa Sekitar Labuan Bajo

Akibat perbuatannya Janerius sampai dengan saat ini mengaku masih mengalami sakit pada bagian yang terkena pukulan Fransiskus.

Janerius dan Aloysius mengaku kesal atas tindakan Fransiskus. Mereka menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Fransiskus tidak mencerminkan dirinya yang adalah seorang ASN dan kepala proyek.

“Pak Frans itu seorang tokoh yang dihargai juga di kampung ini. Ya karena dia adalah seorang ASN dan pelaku proyek. Dari beberapa gelar dan profesi yang dilekatkan pada dirinya seharusnya dia lebih bijak dalam membuat suatu tindakan. Menurut kami tindakan yang dilakukan Fransiskus itu terlalu berlebihan,” kata Janerius.

Baca Juga:  Argidius Krispinus Tefa, S. IP Siap Bertarung di Pilkades di Malaka

Terpisa dengan Janerius dan Aloysius, Fransiskus Xaverius Bau saat dikonfirmasi via telepon WhatsApp, menjelaskan bahwa apa yang dilaporkan oleh Janerius dan Aloysius adalah bohong. Dia juga menegaskan bahwa akan siap untuk memberikan keterangan jika ada panggilan dari pihak kepolisian.

“ Saya tidak pernah melakukan penganiayaan dan atau pun pengrusakan. Memang ada kejadian di tempat itu. Bahwa mobil Dum Truk itu mau menurunkan pasir di lokasi kerja saya. Karena saya tidak pernah suruh, dan juga kesal atas tindakan itu makanya saya marah dan suruh mereka pulang. Itu saja. Saya juga tahu diri. Tapi ya, jika mereka sudah melaporkan hal itu ke polisi, ya sebagai warga negara yang baik, saya siap untuk dimintai keterangan,” jelas Fransiskus (EL)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *