El-VOICE.COM, BELU- Meninggalnya Petrus Naet, korban kecelakaan lalulintas (Lakalantas) beberapa hari lalu membawa duka yang mendalam bagi banyak orang. Baik itu keluarga, sahabat dan juga kenalannya.
Pria kelahiran 28 Februari 1983, di Oelniteb, Desa Letmafo Timur, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten TTU itu dikenal dengan pribadi yang sabar dan bertanggungjawab. Baik itu di dalam keluarga, di tempat kerjanya (SMA Terpadu HTM-Halilulik), juga di lingkungan masyarakat dan gereja.
Menurut Yani Kehi, Istri Almarhum, sosok Petrus Naet adalah pribadi yang sangat penyayang, bertanggung jawab serta humoris.
“Pet, sangat mencintai kami, ia bapa dan juga suami yang bertanggung jawab dan suka berbagi tawa dan canda dengan saya dan juga anak-anak”, ungkap Yani dengan kata terbata.
Kepala Sekolah, SMA-Terpadu HTM-Halilulik, Sr. Angela Tenis, SSpS, S.Pd, kepada Media ini, mengaku sangat kehilangan dengan Petrus adalah pribadi yang loyal, total dan disiplin.
“Piter itu orangnya sabar, dan juga penurut. Ia profesional dalam tugas yang dipercayakan lembaga kepadanya. Selain iit, beliau orangnya sangat loyal dan juga disiplin. Ia tahu mana yang prioritas dan yang bukan. Beliau sangat penurut. Kami memang sungguh merasa sangat kehilangan”, tutur Angela dengan mata berkaca-kaca.

Gaudens Kenjam dan Yohanes Nabu, yang adalah rekan kerja di sekolah SMATER-Halilulik, juga menambahkan, “Pa Piter orangnya sangat sederhana, selalu sabar dan royal. Dia sering membantu kami manakala kami mengalami kesulitan, baik itu masalah dalam urusan keluarga dan atau pun urusan sekolah. Dia orang baik”, tutur Gaudens dan Yohanes.
Selain itu, Ketua Dewan Penasihat Organisasi Pencak Silat Pendidikan THS-THM Distrik Keuskupan Atambua, Koorwil Belu Utara, Cabang Paroki Roh Kudus Halilulik, Januario P. V. Moreira, dalam sambutan mengungkapkan turut berduka cita dan merasa kehilangan.
“Mewakili Organisasi Pencak Silat Pendidikan THS-THM kami sangat kehilangan dan berduka atas kehilangan saudara kami Pet. Ia orang baik, Tuhan pasti kasih dia tempat peristirahatan yang layak di Sorga, “ tutur Januario.

Januari juga mengisahkan, bahwa sebelum almarhum meninggal, tepat pada jam 15.00 WITA, ia sempat mengikuti Novena Kerahiman, hari ke-6 bersama para yunior THS-THM di Gereja Paroki Roh Kudus-Halilulik.
Setelah selesai mengikuti Novena Kerahiman, ia juga menyempatkan diri untuk bercanda gurau bersama para yuniornya, sembari memberikan uang sebesar Rp 100.000 kepada mereka guna membeli perlengkapan Missa Kudus pada Minggu, 24 April 2022 di Kapela Buburlaran, Paroki Halilulik.
“Tuhan itu baik, dan besar kasih setia-Nya. Ia baik dalam menjaga dan melindungi setiap kita termasuk saudara Petrus dengan kasih-Nya. Karena kasihnya kita berdoa, dan percaya bahwa Tuhan mengasihi dan mengampuni Pet dan menempatkan dia di dalam Kerajaan-Nya di Sorga”, tutup Januario.
Diketahui, jenasa Petrus Naet, dimissakan di Gereja Paroki Roh Kudus Halilulik, oleh RD. Fibronius Fenat dan dimakamkan di pemakaman keluarga yang bertempat di Fatitu, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat. (EL)